Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

WAKTU YANG ENTAH KEMANA

“Hari Penunda” Sang diam yang tergeletak di dalam selimut kian hangat di temani rasa malas yang mengantarkan   kepada dimensi tanpa rasa hambar seperti hari ini. badan  ijinkan aku bergerak dan lepas dari sang selimut.. Kuatkan aku duhai badan yang mencintai  pergerakan. Biarkan aku bergerak  agar menyikir  dari kemunafikan hidup. Bergerak karna hati, hidup karna perasaan akan kebebasan hakiki terhadap senyum  terbelengu. Aku bangun, aku hidup, untuk mengubah  bukan di ubah . Aku ada aku akan selalu ada  Bersama dengan sang penentang selimut yang menghisap setiap waktu,  berjuang Bersama dia yang kurus dan di perkosa oleh kehidupan yang keras wahai pujangga ijinkan aku hidup Bersama mu….

Postingan Terbaru

KRISIS NILAI-NILAI KEANEKARAGAMAN BANGSA

Manusia dan kehidupan

“Fenomena Budaya Korupsi di Indonesia”